LAPORAN
PRAKTIKUM EKOLOGI
HUTAN
ACARA
II
ANALISIS
VEGETASI METODE KUADRAT
Oleh
:
Nama : Rhamadita Yola Pradana
NIM :
14/361970/SV/06234
Kelompok : 9A
Co Ass : R. Fatya Kresnawan
PROGRAM
STUDI DIPLOMA III PENGELOLAAN HUTAN
SEKOLAH
VOKASI
UNIVERSITAS
GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
ACARA II
Analisis
Vegetasi Metode Kuadrat
A.
Tujuan
Acara praktikum ini bertujuan untuk
mengetahui struktur kuantitatif hutan
berdasarkan jenis pohon penyusun dan Indeks Nilai Pentingnya.
B.
Waktu dan Tempat
Waktu : 15-16 November 2014
Tempat: SM Sermo, Kulon
Progo
C.
Alat dan Bahan
1.
Pohon berdiameter ≥10cm (keliling
≥3,14cm)
2.
Kompas
3.
Tali
4.
Meteran kecil
5.
Alat tulis
6.
Kertas untuk mencatat data
D.
Cara Kerja
1. Lokasi
kuadrat ditentukan secara sistematik denga ukuran kuadrat 10mx10m. Pola
penempatan dan jumlah kuadrat dijelaskan pada saat praktikum.
2. Dalam
tiap kuadrat, setiap jenis pohon berdiameter ≥10cm diidentifikasi namanya dan
keliling setinggi dada diukur. Dan dimasukkan dalam tabel pengumpulan data.
3. Keliling
setinggi dada kemudian diubah menjadi LBDS (luas bidang dasar) menggunakan
tabel konversi.
4. Selanjutnya,
untuk mendapatkan Indeks Nilai Penting tiap jenis digunakan rumus-rumus sebagai
berikut:
a.
Kerapatan jenis A = jumlah individu per
satuan luas
b.
Kerapatan Relatif (KR) jenis A = x
100
c.
Dominasi
jenis A = jumlah luas bidang dasar
d.
Dominasi
Relatif (DR) jenis A = x
100
e.
Frekuensi
Relatif (FR) jenis A = x
100
f.
INP
jenis A = KR jenis A + DR jenis A + FR jenis A
E.
Dasar Teori
Analisis vegetasi
adalah suatu car mempelajari susunan dan komosisi vegetasi secara struktur
vegetasi tumbuh-tumbuhan. Untuk keperluan analisis vegetasi diperlukan
data-data jenis, diameter, dan tinggi untuk menentukan indeks nilai penting
dari penyusun komunitas hutan tersebut. Dengan analisis vegetasi dapat
diperoleh informasi kuantitatif tentang struktur dan komposisi suatu komunitas
tumbuhan. Komunitas akan ditentukan oleh suatu keadaan individu-individu atau
populasinya dari seluruh jenis tumbuhan yang ada secara keseluruhan. Di samping
itu analisis vegetasi merupakan studi
untuk mengetahui komposisi dan struktur tumbuhan. (Surasa, 2001).
Untuk mempelajari
komposisi vegetasi dapat dilakukan dengan metode berpetak (Teknik Sampling
Kuadrat : Petak Tunggal Atau Ganda, Metode Jalur, Metode Garis Berpetak) dan
Metode Tanpa Petak (Metode Berpasangan Acak, Titik Pusat Kwadran, Metode Titik
Sentuh, Metode Garis Sentuh, Metode Bitterlich). (Anonim, 2013).
Metode kuadrat
adalah salah satu metode analisis vegetasi berdasarkan suatu luasan petak
contoh. Kuadrat yang dimaksud dalam metode ini adalah suatu ukuran luas yang
diukur dengan satuan kuadrat seperti m², cm² dan lain-lain. Bentuk petak contoh
pada metode kuadrat pada dasarnya ada tiga macam yaitu bentuk lingkaran, bentuk
bujur sangkar dan bentuk empat persegi panjang. Dari ketiga bentuk petak contoh
ini masing-masing bentuk memiliki kelebihan dan kekurangannya (Kusmana, C,
1997).
Metode
kuadrta bentuk cuplikan bentuk sampel dapat berupasegi empat atau lingkaran
dengan luas tertentu. Hal ini tergantung pada bentuk vegetasi. Berdasarkan
metode pantauan luas minimum akan dapat ditentukan luas kuadrat yang diperlukan
untuk setiap bentuk vegetasi tadi. Untuk setiap plot yang disebarkan dilakukan
perhitungan terhadap variabel-variabel kerapatan, kerimbunan, dan frekuensi.
Variabel kerimbunan dan kerapatan ditentukan berdasarkan luas kerapatan. Dari
species yang ditemukan dari sejumlah kuadrat yang dibuat. (Rahardjanto, 2001).
F.
Data dan Hasil
Tally Sheet
Analisis Vegetasi Metode Kuadrat
Hutan
Negara (Tegakan Mahoni)
No.
Kuadrat
|
Jenis
|
Keliling
(cm)
|
LBDS
|
Jumlah
Jenis Kumulatif
|
I
|
Mahoni
|
100
|
786,178
|
1
|
|
Mahoni
|
100
|
786,178
|
|
|
Mahoni
|
162
|
2089,490
|
|
|
Mahoni
|
206
|
3778,662
|
|
|
Mahoni
|
154
|
1888,216
|
|
|
Mahoni
|
160
|
2018,216
|
|
II
|
Mahoni
|
85
|
575,238
|
2
|
|
Mahoni
|
122
|
1185,031
|
|
|
Mahoni
|
143
|
1628,105
|
|
|
Mahoni
|
100
|
796,178
|
|
|
Akasia
|
38
|
114,968
|
|
|
Mahoni
|
95
|
718,550
|
|
|
Mahoni
|
95
|
718,550
|
|
|
Mahoni
|
63
|
316,003
|
|
|
Mahoni
|
60
|
286,624
|
|
|
Mahoni
|
195
|
3027,468
|
|
|
Akasia
|
35
|
97,571
|
|
|
Akasia
|
50
|
199,044
|
|
III
|
Mahoni
|
90
|
644,904
|
2
|
|
Mahoni
|
91
|
659,315
|
|
|
Mahoni
|
170
|
2300,955
|
|
|
Mahoni
|
155
|
1912,818
|
|
|
Akasia
|
40
|
127,388
|
|
Tally Sheet
Analisis Vegetasi Metode Kuadrat
Hutan
Rakyat
No.
Kuadrat
|
Jenis
|
Keliling
(cm)
|
LBDS
|
Jumlah
Jenis Kumulatif
|
I
|
Mahoni
|
10
|
7,961
|
2
|
|
Mahoni
|
10
|
7,961
|
|
|
Jati
|
152
|
1839,490
|
|
|
Mahoni
|
20
|
31,874
|
|
|
Jati
|
52
|
215,286
|
|
II
|
Mahoni
|
25
|
49,761
|
1
|
|
Mahoni
|
22
|
38,535
|
|
|
Mahoni
|
21
|
35,11
|
|
|
Mahoni
|
17
|
23,009
|
|
III
|
Jati
|
78
|
484,394
|
4
|
|
Mahoni
|
18
|
25,796
|
|
|
Akasia
|
26
|
53,821
|
|
|
Mahoni
|
27
|
58,04
|
|
|
Akasia
|
44
|
154,14
|
|
|
Kelapa
|
76
|
459,87
|
|
|
Jati
|
42
|
140,44
|
|
|
Jati
|
82
|
306,050
|
|
|
Mahoni
|
65
|
336,385
|
|
|
Mahoni
|
42
|
140,44
|
|
|
Mahoni
|
33
|
86,703
|
|
Indeks Nilai Penting (INP) :
1.
Hutan
Negara/hutan sejenis (tegakan mahoni)
a.
INP
mahoni : 81,8 +
60,24 + 91,32 = 233,37
b.
INP
akasia : 18,18 + 39,75 + 8,67
= 66,6
2.
Hutan
Rakyat (hutan campuran)
a.
INP
mahoni : 60 + 25 + 19,4 =
104,4
b.
INP
jati : 25 + 25 + 68,8 =
118,8
c.
INP
akasia : 10 + 5 + 1,2 = 36,2
d.
INP
kelapa : 5 + 25 + 10,52 =
40,52
G.
Pembahasan
Praktikum acara 2 yang berjudul Analisis Vegetasi Metode
Kuadrat ini bertempat di Hutan Suakamargasatwa Sermo, Kulon Progo. Praktikum
ini dimulai dari pembuatan petak ukur, pertama membuat petak ukur 10 m x 10 m
pada kuadrat I, lalu 10 m x 10 m pada kuadrat II dan III dengan bentuk seperti
papan catur. Pada setiap kuadrat kami mendata pohon yang memiliki diameter ≥ 10
cm atau keliling ≥31,4 cm, diidentifikasi namanya dan keliling diukur setinggi
dada.
Setelah data diperoleh lalu keliling pada pohon diuah
menjadi LDBS. Setelah itu mencari indeks nilai penting dengan cara mencari
nilai densitas relatif, dormansi relatif dan frekuensi relatif.
Praktikum ini dilakukan di Hutan Suaka Margasatwa Sermo
yang berlokasi di Kulon Progo ini berlokasi pada 2 jenis hutan yang berbeda
yaitu Hutan Negara ( Tegakan Mahoni ) sebagai hutan sejenis dan hutan Rakyat
(Hutan Campuran). Pada hutan sejenis diperoleh data pohon mahoni dan akasia.
Dari data tersebut diperoleh perhitungan nilai kerapatan relatif mahoni yaitu
81,81 dan akasia sebesar 18,18. Untuk nilai dominansi relatif pada mahoni
sebesar 91,32 dan pada Akasia sebesar 8,67. Nilai frekuensi relatif pada mahoni
sebesar 60,24 dan akasia sebesar 39,75. Dari nilai tersebut dapat diperoleh
Indeks Nilai Penting (INP) untuk pohon mahoni yaitu 233,37 serta pohon akasia
adalah 66,6. Dari INP ini terlihat bahwa pada hutan sejenis pohon mahoni yang
paling mendominasi.
Pada hutan campuran (hutan rakyat) diperoleh data pohon
mahoni, jati, akasia, kelapa. Nilai kerapatan relatif pohon mahoni sebesar 60,
jati sebesar 25, akasia sebesar 10, dan kelapa 5. Untuk nilai dominansi relatif
pada mahoni sebesar 19,4, jati sebesar 68,8, akasia sebesar 1,2, dan kelapa
sebesar 10,52. Nilai frekuensi relatif pada mahoni sebesar 25, jati sebesar 25,
akasia sebesar 25, dan kelapa sebesar 25. Dari data tersebut dapat dihitung INP
mahoni sebesar 104,4, jati sebesar 118,8, akasia sebesar 36,2, dan kelapa
sebesar 40,52. Dari INP tersebut dapat dilihat bahwa mahoni mendominasi
pohon-pohon di hutan rakyat (hutan campuran).
Dari kedua INP dari dua hutan tersebut maka dapat kita
lihat bahwa INP untuk mahoni lebih besar di hutan sejenis (Hutan Negara tegakan
Mahoni) daripada di hutan rakyat (hutan campuran yaitu sebesar 233,37.
H.
Kesimpulan
Berdasarkan
praktikum yang dilakukan di Hutan Negara (Tegakan Mahoni) sebagai hutan sejenis
dan hutan rakyat (hutan campuran) dapat disimpulkan dengan INP sebagai berikut
:
3.
Hutan
Negara/hutan sejenis (tegakan mahoni)
c.
INP
mahoni : 81,8 +
60,24 + 91,32 = 233,37
d.
INP
akasia : 18,18 + 39,75 + 8,67
= 66,6
4.
Hutan
Rakyat (hutan campuran)
e.
INP
mahoni : 60 + 25 + 19,4 =
104,4
f.
INP
jati : 25 + 25 + 68,8 =
118,8
g.
INP
akasia : 10 + 5 + 1,2 = 36,2
h.
INP
kelapa : 5 + 25 + 10,52 =
40,52
I.
Daftar Pustaka
Anonim,
2013. Petunjuk Praktikum DKT 104 Ekologi Hutan. Yogyakarta : Fakultas Kehutanan
UGM
Rahardjanto, Abdulkadir. 2001. Ekologi
Umum. Malang: UMM Press.
Syafei, Eden Surasana. 1990. Pengantar
Ekologi Tumbuhan. Bandung: ITB.
Kusmana, C. 1997. Metode Survey Vegetasi. Bogor: Penerbit
Institut Pertanian Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar