Selasa, 19 April 2016

Analisis Vegetasi Metode Kuadrat tegakan Mahoni


LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI HUTAN
ACARA II
ANALISIS VEGETASI METODE KUADRAT



Oleh :
Nama              : Rhamadita Yola Pradana
NIM                : 14/361970/SV/06234
Kelompok      : 9A
Co Ass                        : R. Fatya Kresnawan



PROGRAM STUDI DIPLOMA III PENGELOLAAN HUTAN
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014

ACARA II
Analisis Vegetasi Metode Kuadrat

A.             Tujuan
Acara praktikum ini bertujuan untuk mengetahui struktur  kuantitatif hutan berdasarkan jenis pohon penyusun dan Indeks Nilai Pentingnya.
B.                 Waktu dan Tempat
Waktu : 15-16 November 2014
Tempat: SM Sermo, Kulon Progo
C.                Alat dan Bahan
1.         Pohon berdiameter ≥10cm (keliling ≥3,14cm)
2.         Kompas
3.         Tali
4.         Meteran kecil
5.         Alat tulis
6.         Kertas untuk mencatat data
D.                 Cara Kerja
1.    Lokasi kuadrat ditentukan secara sistematik denga ukuran kuadrat 10mx10m. Pola penempatan dan jumlah kuadrat dijelaskan pada saat praktikum.
2.    Dalam tiap kuadrat, setiap jenis pohon berdiameter ≥10cm diidentifikasi namanya dan keliling setinggi dada diukur. Dan dimasukkan dalam tabel pengumpulan data.
3.    Keliling setinggi dada kemudian diubah menjadi LBDS (luas bidang dasar) menggunakan tabel konversi.
4.    Selanjutnya, untuk mendapatkan Indeks Nilai Penting tiap jenis digunakan rumus-rumus sebagai berikut:
a.         Kerapatan jenis A = jumlah individu per satuan luas
b.        Kerapatan Relatif (KR) jenis A =  x 100
c.         Dominasi jenis A = jumlah luas bidang dasar
d.        Dominasi Relatif (DR) jenis A =  x 100
e.         Frekuensi Relatif (FR) jenis A =  x 100
f.         INP jenis A = KR jenis A + DR jenis A + FR jenis A

E.                 Dasar Teori
Analisis vegetasi adalah suatu car mempelajari susunan dan komosisi vegetasi secara struktur vegetasi tumbuh-tumbuhan. Untuk keperluan analisis vegetasi diperlukan data-data jenis, diameter, dan tinggi untuk menentukan indeks nilai penting dari penyusun komunitas hutan tersebut. Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan. Komunitas akan ditentukan oleh suatu keadaan individu-individu atau populasinya dari seluruh jenis tumbuhan yang ada secara keseluruhan. Di samping itu analisis vegetasi  merupakan studi untuk mengetahui komposisi dan struktur tumbuhan. (Surasa, 2001).
Untuk mempelajari komposisi vegetasi dapat dilakukan dengan metode berpetak (Teknik Sampling Kuadrat : Petak Tunggal Atau Ganda, Metode Jalur, Metode Garis Berpetak) dan Metode Tanpa Petak (Metode Berpasangan Acak, Titik Pusat Kwadran, Metode Titik Sentuh, Metode Garis Sentuh, Metode Bitterlich). (Anonim, 2013).
Metode kuadrat adalah salah satu metode analisis vegetasi berdasarkan suatu luasan petak contoh. Kuadrat yang dimaksud dalam metode ini adalah suatu ukuran luas yang diukur dengan satuan kuadrat seperti m², cm² dan lain-lain. Bentuk petak contoh pada metode kuadrat pada dasarnya ada tiga macam yaitu bentuk lingkaran, bentuk bujur sangkar dan bentuk empat persegi panjang. Dari ketiga bentuk petak contoh ini masing-masing bentuk memiliki kelebihan dan kekurangannya (Kusmana, C, 1997).
                        Metode kuadrta bentuk cuplikan bentuk sampel dapat berupasegi empat atau lingkaran dengan luas tertentu. Hal ini tergantung pada bentuk vegetasi. Berdasarkan metode pantauan luas minimum akan dapat ditentukan luas kuadrat yang diperlukan untuk setiap bentuk vegetasi tadi. Untuk setiap plot yang disebarkan dilakukan perhitungan terhadap variabel-variabel kerapatan, kerimbunan, dan frekuensi. Variabel kerimbunan dan kerapatan ditentukan berdasarkan luas kerapatan. Dari species yang ditemukan dari sejumlah kuadrat yang dibuat. (Rahardjanto, 2001).



F.             Data dan Hasil
Tally Sheet Analisis Vegetasi Metode Kuadrat
Hutan Negara (Tegakan Mahoni)
No. Kuadrat
Jenis
Keliling (cm)
LBDS
Jumlah Jenis Kumulatif
I
Mahoni
100
786,178
1

Mahoni
100
786,178


Mahoni
162
2089,490


Mahoni
206
3778,662


Mahoni
154
1888,216


Mahoni
160
2018,216

II
Mahoni
85
575,238
2

Mahoni
122
1185,031


Mahoni
143
1628,105


Mahoni
100
796,178


Akasia
38
114,968


Mahoni
95
718,550


Mahoni
95
718,550


Mahoni
63
316,003


Mahoni
60
286,624


Mahoni
195
3027,468


Akasia
35
97,571


Akasia
50
199,044

III
Mahoni
90
644,904
2

Mahoni
91
659,315


Mahoni
170
2300,955


Mahoni
155
1912,818


Akasia
40
127,388

Tally Sheet Analisis Vegetasi Metode Kuadrat
Hutan Rakyat
No. Kuadrat
Jenis
Keliling (cm)
LBDS
Jumlah Jenis Kumulatif
I
Mahoni
10
7,961
2

Mahoni
10
7,961


Jati
152
1839,490


Mahoni
20
31,874


Jati
52
215,286

II
Mahoni
25
49,761
1

Mahoni
22
38,535


Mahoni
21
35,11


Mahoni
17
23,009

III
Jati
78
484,394
4

Mahoni
18
25,796


Akasia
26
53,821


Mahoni
27
58,04


Akasia
44
154,14


Kelapa
76
459,87


Jati
42
140,44


Jati
82
306,050


Mahoni
65
336,385


Mahoni
42
140,44


Mahoni
33
86,703



Indeks Nilai Penting (INP) :
1.        Hutan Negara/hutan sejenis (tegakan mahoni)
a.       INP mahoni                        : 81,8 + 60,24 + 91,32 = 233,37
b.      INP akasia              : 18,18 + 39,75 + 8,67 = 66,6
2.      Hutan Rakyat (hutan campuran)
a.       INP mahoni             : 60 + 25 + 19,4 = 104,4
b.      INP jati                    : 25 + 25 + 68,8 = 118,8
c.       INP akasia               : 10 + 5 + 1,2 = 36,2
d.      INP kelapa               : 5 + 25 + 10,52 = 40,52





















G.           Pembahasan
Praktikum acara 2 yang berjudul Analisis Vegetasi Metode Kuadrat ini bertempat di Hutan Suakamargasatwa Sermo, Kulon Progo. Praktikum ini dimulai dari pembuatan petak ukur, pertama membuat petak ukur 10 m x 10 m pada kuadrat I, lalu 10 m x 10 m pada kuadrat II dan III dengan bentuk seperti papan catur. Pada setiap kuadrat kami mendata pohon yang memiliki diameter ≥ 10 cm atau keliling ≥31,4 cm, diidentifikasi namanya dan keliling diukur setinggi dada.
Setelah data diperoleh lalu keliling pada pohon diuah menjadi LDBS. Setelah itu mencari indeks nilai penting dengan cara mencari nilai densitas relatif, dormansi relatif dan frekuensi relatif.
Praktikum ini dilakukan di Hutan Suaka Margasatwa Sermo yang berlokasi di Kulon Progo ini berlokasi pada 2 jenis hutan yang berbeda yaitu Hutan Negara ( Tegakan Mahoni ) sebagai hutan sejenis dan hutan Rakyat (Hutan Campuran). Pada hutan sejenis diperoleh data pohon mahoni dan akasia. Dari data tersebut diperoleh perhitungan nilai kerapatan relatif mahoni yaitu 81,81 dan akasia sebesar 18,18. Untuk nilai dominansi relatif pada mahoni sebesar 91,32 dan pada Akasia sebesar 8,67. Nilai frekuensi relatif pada mahoni sebesar 60,24 dan akasia sebesar 39,75. Dari nilai tersebut dapat diperoleh Indeks Nilai Penting (INP) untuk pohon mahoni yaitu 233,37 serta pohon akasia adalah 66,6. Dari INP ini terlihat bahwa pada hutan sejenis pohon mahoni yang paling mendominasi.
Pada hutan campuran (hutan rakyat) diperoleh data pohon mahoni, jati, akasia, kelapa. Nilai kerapatan relatif pohon mahoni sebesar 60, jati sebesar 25, akasia sebesar 10, dan kelapa 5. Untuk nilai dominansi relatif pada mahoni sebesar 19,4, jati sebesar 68,8, akasia sebesar 1,2, dan kelapa sebesar 10,52. Nilai frekuensi relatif pada mahoni sebesar 25, jati sebesar 25, akasia sebesar 25, dan kelapa sebesar 25. Dari data tersebut dapat dihitung INP mahoni sebesar 104,4, jati sebesar 118,8, akasia sebesar 36,2, dan kelapa sebesar 40,52. Dari INP tersebut dapat dilihat bahwa mahoni mendominasi pohon-pohon di hutan rakyat (hutan campuran).
Dari kedua INP dari dua hutan tersebut maka dapat kita lihat bahwa INP untuk mahoni lebih besar di hutan sejenis (Hutan Negara tegakan Mahoni) daripada di hutan rakyat (hutan campuran yaitu sebesar 233,37.

























H.           Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan di Hutan Negara (Tegakan Mahoni) sebagai hutan sejenis dan hutan rakyat (hutan campuran) dapat disimpulkan dengan INP sebagai berikut :
3.        Hutan Negara/hutan sejenis (tegakan mahoni)
c.       INP mahoni                        : 81,8 + 60,24 + 91,32 = 233,37
d.      INP akasia              : 18,18 + 39,75 + 8,67 = 66,6
4.      Hutan Rakyat (hutan campuran)
e.       INP mahoni             : 60 + 25 + 19,4 = 104,4
f.       INP jati                    : 25 + 25 + 68,8 = 118,8
g.      INP akasia               : 10 + 5 + 1,2 = 36,2
h.      INP kelapa               : 5 + 25 + 10,52 = 40,52


















I.              Daftar Pustaka

Anonim, 2013. Petunjuk Praktikum DKT 104 Ekologi Hutan. Yogyakarta : Fakultas Kehutanan UGM
Rahardjanto, Abdulkadir. 2001. Ekologi Umum. Malang: UMM Press.
Syafei, Eden Surasana. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bandung: ITB.
Kusmana, C. 1997. Metode Survey Vegetasi. Bogor: Penerbit Institut Pertanian Bogor.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar